pembinaan dan pengembangan masjid
MANAJEMEN MASJID
PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN JAMAAH MASJID
TugasinidibuatuntukmelengkapimatakuliahManajemen Masjid
Disusunoleh :
Fathurrahman (11150530000062)
Bariek Azka Perdana (11150530000018)
Zulfa Aenun Nisa (11150530000064)
Aida Maqbullah (11150530000039)
Bariek Azka Perdana (11150530000018)
Zulfa Aenun Nisa (11150530000064)
Aida Maqbullah (11150530000039)
MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA2016
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA2016
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum
warahmatullahi wabarakatuh.
Puji
syukur kehadirat Allah SWT. Atas segala rahmatnya. Kami dapat menyelesaikan
tugas makalah ini dengan baik. Sholawat serta salam senantiasa tercurah
limpahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW, beserta keluarganya
dan para sahabat-Nya serta tak lupa pula kepada kita semua selaku umatnya
hingga akhir zaman. Aamiin.
Makalah
ini kami susun guna memenuhi tugas mata kuliah “Manajemen Masjid”. Dengan Dosen
Pengampu Bapak Mulkannasir. Kami ucapkan terimakasih kepada beliau atas
bimbingan dan saran sehingga terwujudnya makalah ini.
Saran
dan kritik yang membangun, sangat penulis harapkan demi kesempurnaan makalah
ini. Kami sadari dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna, penulis
berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca semua.
Wassalamu’alaikum
warahmatullahi wabarakatuh
Ciputat,
08 Juni 2016
Kelompok
5
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................................. 1
DAFTAR ISI ............................................................................................................................ 2
BAB I : PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Masalah ................................................................................................. 3
b. Rumusan Masalah ............................................................................................................ 3
c. Tujuan Rumusan
Masalah .............................................................................................. 3
BAB II : PEMBAHASAN
a. Pembinaan Jamaah
Masjid ............................................................................................. 4
b. Peningkatan
Kualitas Jamaah ......................................................................................... 4
c. Tugas dan
Kewajiban Jamaah Masjid ............................................................................ 5
d. Silahturahim
Pengurus dan Jamaah ................................................................................ 7
BAB
III : PENUTUP
A. Kesimpulan ………………………………………………………………….............
9
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Salah satu kegiaatan masjid yang penting adalah pembinaan jamaah.
Melalui kegiatan ini jamaah masjid di aktifkan dan di tingkatkan kualitas iman,
ilmu, dan amal. Sehingga mereka menjadi muslim dan muslimah yang semakin
kaffah. Pembinaan itu tentunya berlangsung tahap demi tahap. Di mulai dengan
pendataan jamaah, jumlah, jenis kelamin, tingkat usia, pendidikan, kehidupan
sosial ekonomi, dan sebagainya. Ntuk mengetahui kondisi dan situasi jamaah.
Maka pola dan sistem pembinaan itu disesuaikan dengan kondisi dan situasi
jamaah.
Bila kapasitas masjid besar dan luas, sudah tentu jumlah jamaahnya
banyak. Tetapi apabila kapasitas masjid itu kecil dan tidak luas, tentu jumlah
perawinya sedikit. Bila masyarakat di sekitarnya adalah orang-orang yang taat
beribadah, masjid pun dengan sendirinya akan punya banyak jamaah. Tetapi bila
masyarakat di sekitarnya tidak suka beribadah, masjid itu akan sedikit dan kurang
jamaahnya. Jumlah jamaah saja belum otomatis menjadi ukuran kemakmuran masjid.
Sebab, di samping jumlah, kemakmuran masjid juga ditentukan semaraknya kegiatan
di masjid tersebut.
B.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana cara membina jamaah masjid ?
2.
Bagaimana cara meningkatkan kualitas jamaah ?
3.
Apa saja tugas dan kewajiban jamaah masjid ?
C.
Tujuan Perumusan Masalah
1.
Agar mahasiswa mengetahui cara membina jamaah masjid
2.
Agar mahasiswa mengerti bagaimana cara meningkatkan kualitas jamaah
3.
Agar mahasiswa mengetahui apa saja tugas-tugas dan kewajiban jamaah
masjid
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pembinaan Jamaah Masjid
Salah
satu kegiaatan masjid yang penting adalah pembinaan jamaah. Melalui kegiatan
ini jamaah masjid di aktifkan dan di tingkatkan kualitas iman, ilmu, dan amal.
Sehingga mereka menjadi muslim dan muslimah yang semakin kaffah. Pembinaan itu tentunya
berlangsung tahap demi tahap. Di mulai dengan pendataan jamaah, jumlah, jenis
kelamin, tingkat usia, pendidikan, kehidupan sosial ekonomi, dan sebagainya.
Ntuk mengetahui kondisi dan situasi jamaah. Maka pola dan sistem pembinaan itu
disesuaikan dengan kondisi dan situasi jamaah.
Pembinaan jamaah tentu tidak terbatas hanya berupa pengajian. Adapula bentuk-bentuk
dan sistem lainnya yang dapat digunakan antara lain : melalui kekeluargaan,
pelatihan peningkatan keterampilan, kursus-kursus.
Menyadari
sulitnya membentuk jamaah yang sesuai dengan criteria Allah SWT, jamaah masjid
perlu diperhatikan sedini mungkin. Dipantau sejak usia kanak-kanak. Disediakan
sarana dan waktu pengajiannya di masjid. Di adakan pendekatan-pendekatan yang
sesuai dengan usia mereka. dijauhkan dari kebiasaan yang buruk di masjid.
Seperti : bergurau, berteriak-teriak, ngobrol tanpa arah yang mengganggu jamaah
lainnya. Dengan bimbingan yang baik, mereka akan memiliki kebiasaan yang baik
pula sampai mereka menginjak usia dewasa.
B.
Peningkatan Kualitas Jamaah
Masjid yang
makmur, selain di ukur dengan ramainya jamaah dan maraknya kegiatan, juga dari
kualitas jama’ahnya. Jamaah yang baik dan berkualitas lebih efektif dalam
memakmurkan masjid. Sebab, mereka aan berusaha meningkatkan berbagai aktivitas
yang menarik guna memakmurkan masjid. Apabila kualitas jamaahnya rendah atau
pas-pasan, tingkat kemajuan masjid pun biasanya jalan ditempat atau bergerak
sangat lamban. Kualitas jamaah di dalamnya tercakup aspek ilmu (pemahaman),
aspek iman (penghayatan), dan aspek amal dalam perspektif agama. Dengan
kualitas jamaah yang bertambah baik dari waktu ke waktu, perbaikan kualitas dan
kemakmuran masjid pun bisa berjalan seiring
Langkah
yang patut diperhatikan untuk mencapai sasaran/tujuan itu adalah :
1.
Kesiapan pengurus masjid
Pengurus masjid harus siap dan sungguh-sungguh mengusahakan agar
jamaahnya berbobot, berwawasan, dan memiliki visi keislaman. Sebab tanpa
esiapan pengurus secara intelektual, mental, dan managerial sanagatlah susah
untuk melaksanakan tujuan tersebut.
2.
kesadaran jamaah
Kesadaran
para jama’ah merupakan prasyarat yang tidak bisa ditawar-tawar. Mereka harus
merasa membutuhkan. Setelah kemauan dan kesadaran mereka tumbuh maka semestinya
pengurus segera menyalurkan minat tersebut ke dalam wadah yang tepat.
3.
Program kegiatan
Program ini terkait dengan pembinaan
jamaah. Program ini menjadi landasan kegiatan pembinaan jamaah di masjid.
Program ini harus diwujudkan dalam berbagai bentuk kegiatan yang jelas, yang
bisa dirasakan manfaatnya oleh jamaah.
Keterkaitan antara kualitas jamaah dan pengurus masjid. Pengurus
yang berkualitas akanmampu memimpin dan membina jamaah menjadi lebih
berkualitas, oleh karena itu, jamaah dan pengurus masjid perlu bekerjasama
untuk melaksanakan berbagai kegiatan dalam rangka meningkatkan kualitas
dirinya.
C.
Tugas Dan Kewajiban Jamaah Masjid
Jamaah masjid pada umumnya tidak terdaftar sebagaimana halnya
jamaat gereja. Tidak ada keharusan mendaftar jamaah, karena masjid bersifat
terbuka. Siapa saja boleh melaksanakan ibadah di masjid, asalkan dia muslim.
Menjadi jamaah masjid terikat pada tugas dan kewajiban tertentu. Sebagaimana
pengurus masjid, merekapun mempunyai tugas dan kewajiban yang harus ditunaikan.
Tugas dan kewajiban itu adalah :
1.
Mengeluarkan infak dan sedekah
Untuk memelihara dan melakukan beraneka kegiatan, masjid memerlukan
biaya yang tidak sedikit. Dalam memikul biaya inilah, jamaah masjid bertugas
dan berkewajiban mengeluarkan infak dan sedekah. Besarnya uang infak dapat
ditetapkan sendiri sesuai kemampuan masing-masing jamaah. Jika seluruh jamaah
masjid meunaikan tugas dan kewajiban ini, maka tidak akan ada masjid yang
terlantar, dan masjid akan terpelihara serta lancar melaksanakan kegiatan
rutin.
2.
Turut memelihara masjid
Memelihara masjid bukan hanya tugas pengurus masjid, tetapi juga
tugas dan kewajiban jamaah. Pemeliharaan kebersihan, kerapian, keindahan, keasrian
masjid merupakan tugas pengurus dan juga tugas jamaah.
3.
Aktif mengikuti kegiatan masjid
Tanpa jamaah kegiatan masjid tidak akan berjalan dengan baik dan sukses.
Oleh karena itu, menjadi tugas dan kewajiban jamaah lah untuk aktif dalam
setiap kegiatan yang di adakan pengurus masjid.
4.
Memilih dan meminta pertanggung jawaban pengurus
Pengurus dipilih dari dan oleh jamaah. Hal ini pada umumnya
dilakukan di masjid-masjid yang dikelola bersama. Bagi masjid yang dikelola
bersama , tugas dan kewajiban jamaah lah memilih pengurus. Di samping itu,
pengurus yang telah selesai melaksanakan tugasnya wajib melaporkan pertanggung
jawaban kerjanya kepada jamaah. Ini wajib di laksanakan jamaah dalam suatu
musyawarah masjid, agar tercipta dan terjamin suasanamasjid yang demokratis
5.
Melindungi masjid dari bahaya
Masjid terkadang mengalami kerusakan dan kehancuran. Misalnya :
bahaya dari bencana alam. Apabila terjadi banjir dan membahayakan masjid, tugas
dan kewajiban jamaah masjid melindungi dan mengamankannya. Jika masjid terkena
musibah sampai mengalami kerusakan dan kehancuran, tugas dan kewajiban jamaah
pula membangun dan memperbaikinya secara bergotong royong.
Masih banyak tugas dan kewajiban jamaah
masjid, tapi ituah yang dirasakan sangat penting untuk diperhatikan. Semoga
dengan penjelasan ini para jamaah masjid dapat mengetahui dan menyadari akan
tugas dan kewajibannya terhadap masjid. Pengurus masjid perlu memberikan
penerangan dan penjelasan yang memadai tentang tugas dan kewajiban jamaah
masjid ini, sehingga mereka menunaikannya tanpa merasa dibebani.
D.
Silaturrahmi Pengurus Dan Jamaah Masjid
Dua unsur yang sangat
penting dan menentukkan dalam pelaksanaan kegiatan masjid ialah pengurus dan
jamaah masjid. Pengurus masjid adalah mereka yang dipercayakan oleh para jamaah
untuk mengelola masjid. Sedangkan jamaah masjid bermula dari orang-orang yang
mengikuti sholat berjamaah di masjid, lalu meluas cakupannya menjadi
orang-orang yang mengikuti kegiatan masjid. Di dalam egiatan masjid tercakup
egiatan ibadah dan aktivitas lain yang bermanfaat buat umat atau masyarakat.
Pengurus dan jamaah
masjid tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Pengurus tidak akan ada, jika
tidak ada jamaah dan jamaah tidak akan terurus jika tidak ada pengurus. Tanpa
pengurus masjid tidak akan ada yang mengurus masjid. Tanpa jamaah, masjid akan
kosong. Disinilah pentingnya hubungan antara pengurus dan jamaah masjid.
Hubungan disini tidak hanya dalam arti ikatan lahiriah semata, tetapi juga
dalam arti ikatan batiniyah. Saling pengertian dan ikatan yang erat antara
kedua belah pihak akan memperlancar dan mensukseskan kegiatan-kegiatan masjid.
Mempererat hubungan
pengurus dengan jamaah masjid dapat dilakukan dengan saling terlibat di dalam
berbagai kegiatan masjid. Dalam kesempatan sholat fardhu misalnya, biasanya
hanya beberapa orang atau beberapa shaf yang terisi. Pengurus dengan persuasif
mengajak jamaah berbincang dari hati ke hati.
Selain kegiatan sholat
berjamaah tersebut, perlu diciptakan egiatan lain yang mempererat hubungan
antara pengurus dan jamaah masjid. Misalnya : melalui pengajian rutin mingguan,
atau dua minggu sekali, atau sebulan sekali. Juga melalui pelaksanaan
peringatan hari besar umat islam, dan bisa juga melalui kegiatan gotong royong
Cara lain yang juga
bisa dapat ditempuh adalah melalui kegiatan silaturrahmi dari rumah ke rumah.
Pengurus masjid dalam hal ini yang menjadi sponsornya. Untuk itu diperluan
adanya pendataan jamaah masjid, terutama jamaah tetap. Kegiatan seperti ini
jelas memperkokoh tali silaturrahmi. Pengurus dan jamaah saling berkunjung.
Pengurus mengenal jamaahnya secara pribadi, begitu juga sebaliknya. Jamaah
mengenal jamaah lain dengan dekat. Antara sesama pengurus pun tergalang
pemahaman ang intens. Hikmah dibalik kegiatan kunjung mengunjung itu, sikap
tolong-menolong dan gotong royong dalam kehidupan sehari-hari akan tumbuh
secara wajar. Kalo sikap demikian sudah tumbuh dalam jiwa para pengurus dan
jamaah masjid, hubungan yang erat itu merupakan modal yang amat manjur untuk
mewujudkan kemakmran dan kesejahteraan bersama dalam masyarakat.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pembinaan jamaah tentu tidak terbatas hanya berupa pengajian. Adapula bentuk-bentuk
dan sistem lainnya yang dapat digunakan antara lain : melalui kekeluargaan,
pelatihan peningkatan keterampilan, kursus-kursus.
Masjid yang makmur,
selain di ukur dengan ramainya jamaah dan maraknya kegiatan, juga dari kualitas
jama’ahnya. Jamaah yang baik dan berkualitas lebih efektif dalam memakmurkan
masjid. Sebab, mereka aan berusaha meningkatkan berbagai aktivitas yang menarik
guna memakmurkan masjid. Apabila kualitas jamaahnya rendah atau pas-pasan,
tingkat kemajuan masjid pun biasanya jalan ditempat atau bergerak sangat lamban.
Tugas dan kewajiban
jamaah masjid antara lain : mengeluarkan infak dan shodaqoh, turut memelihara
masjid, aktif mengikuti kegiatan masjid, memilih dan meminta pertanggung
jawaban pengurus, melindungi masjid dari bahaya.
DAFTAR PUSTAKA
Suherman Eman, 2012. Manajemen Masjid. Bandung: ALFABETA
Drs. Moh. E.Ayub,1996. Manajemen Masjid. Depok: Gema Insani

Komentar
Posting Komentar